Pemerintah Indonesia melakukan pemeriksaan gudang bersama menjelang Ramadan

Tujuh kementerian di Indonesia dilaporkan telah melakukan pemeriksaan gudang bersama di Jakarta, Tanggelang dan sekitarnya sejak 11 Februari, yang diperkirakan akan berlangsung selama dua minggu.Tindakan ini melibatkan sejumlah area dengan persyaratan kepatuhan dan penalti yang tinggi, dengan beberapa penjual percaya bahwa kekuatannya melebihi yang terjadi pada bulan Juli tahun lalu. Pihak-pihak terkait menyarankan para penjual untuk memindahkan barang-barang yang disimpan sementara dan menutup gudang-gudang mereka. Secara makro, Indonesia memiliki defisit fiskal yang tinggi pada tahun 2024 meskipun ada pendapatan negara, seperti pembekuan anggaran untuk pembangunan ibu kota dan beban berat pada proyek-proyek makan siang gratis, dan pengawasan impor yang diperkuat serta regulasi pajak dapat mencegah celah pajak dan meningkatkan pendapatan. Di tingkat mikro, pemerintah berharap untuk menindak barang-barang terlarang karena bisnis-bisnis mempersiapkan barang-barang dalam jumlah besar sebelum Ramadan dan impor ilegal menjamur, dan belanja e-commerce sangat diminati selama bulan Ramadan. Indonesia berfokus pada pengaturan impor tekstil, pakaian, keramik, elektronik, dan kategori-kategori lainnya. Kerangka waktu bea cukai diperkirakan akan lebih rendah karena peningkatan pengawasan di pelabuhan dan dampak dari liburan Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, protes para pekerja pelabuhan juga akan mempengaruhi logistik, sehingga para pedagang disarankan untuk memastikan bahwa barang-barang mereka memenuhi syarat dan mereka merencanakan jadwal penyimpanan dengan tepat.