Kawasan Industri Terpadu (KIT Batang) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, secara aktif merangkul tren relokasi pabrik-pabrik Cina ke Indonesia.KIT Batang dimaksudkan sebagai kawasan strategis untuk mendukung masuknya investasi asing ke Indonesia, dan infrastruktur serta kesiapan lahannya telah memenuhi kriteria, ujar direktur tersebut. Investor Tiongkok telah memasuki kawasan ini sejak paruh kedua tahun 2024, dan pada akhir tahun 2024, KIT Batang telah menandatangani perjanjian penggunaan lahan dengan tujuh penyewa industri dari Tiongkok, yang mencakup 162,2 hektar lahan, dan dua penyewa Tiongkok yang menggunakan bangunan pabrik yang sudah ada. Penyewa dari Tiongkok tersebut bergerak di bidang industri kulit, baja, dan peralatan medis, dengan total investasi diperkirakan mencapai 25,89 triliun rupiah. KIT Batang telah mengadopsi sejumlah strategi untuk mempromosikan penjualan lahan industri, termasuk penyediaan infrastruktur berstandar internasional, harga yang kompetitif dan tenggang waktu hingga lima tahun, layanan satu atap, dan pengupayaan kawasan ekonomi khusus pada tahun 2025 untuk memberikan insentif keuangan dan non-keuangan, serta secara aktif membangun ekosistem industri yang terintegrasi dengan mitra global. Selain itu, juga secara aktif membangun ekosistem industri yang terintegrasi dan menjalin hubungan strategis dengan mitra global, dan diharapkan menjadi tujuan utama bagi investor global untuk merelokasi pabrik mereka.