Premier merencanakan kunjungan ke Indonesia pada akhir Mei

Perdana Menteri RRT berencana untuk mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2025, Menteri Luar Negeri RRT Wang Yi mengungkapkan dalam Pertemuan Tingkat Menteri 2+2 China-Indonesia yang pertama.Kunjungan ini dilakukan mengingat Perdana Menteri Malaysia akan menjadi ketua ASEAN dan KTT terkait yang akan diselenggarakan, serta keinginan Tiongkok untuk mempertahankan dan mempromosikan kerja sama dengan Indonesia sambil mendukung inisiatif Malaysia. Jika kunjungan ini terwujud, ini akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang Perdana Menteri sejak pelantikan Presiden Indonesia Prabowo. Perdana Menteri terakhir mengunjungi Indonesia pada tanggal 5 September 2023 untuk menghadiri sejumlah pertemuan penting terkait ASEAN. Wang menekankan bahwa sebagai negara berkembang utama, China dan Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip kerja sama yang terbuka, saling menguntungkan, dan inklusif, serta menentang proteksionisme dan unilateralisme, karena penyalahgunaan tarif akan merugikan hak-hak dan kepentingan negara lain dan perdagangan. Beijing berkomitmen untuk memperkuat integrasi ekonomi regional, menjaga rantai pasokan yang stabil dan lancar, serta mengadvokasi keadilan dan supremasi hukum bagi negara-negara di dunia Selatan. Pada pertemuan 2+2, China dan Indonesia mencapai sejumlah konsensus. Kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia dengan memperkuat kerja sama strategis multilateral, memperdalam kerja sama di PBB, BRICS, G20, dan platform lainnya, bersama-sama memperingati ulang tahun ke-80 berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ulang tahun ke-70 Konferensi Asia Afrika, serta mempromosikan prinsip hidup berdampingan secara damai dan Semangat Bandung. Karena tahun ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan India, yang membawa peluang baru bagi hubungan bilateral, kedua belah pihak merasa puas dengan hasil pertemuan tersebut dan sepakat bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan di Indonesia. Selain itu, Menteri Luar Negeri kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk membangun dialog strategis yang komprehensif.