Raksasa nikel Tiongkok akan menggantikan LG di Indonesia

Raksasa pengolahan nikel asal China, Huayou, akan bergabung dengan konsorsium baterai kendaraan listrik di Indonesia, menggantikan LG Energy asal Korea Selatan yang telah menarik diri, demikian dikonfirmasi oleh menteri investasi.Hwayo, yang beroperasi di Indonesia melalui anak perusahaan lokal dan terlibat dalam proyek-proyek pengolahan nikel utama, memiliki pemahaman yang baik tentang industri ini, sementara LG Energy sebelumnya membentuk sebuah konsorsium dengan Indonesia Battery dan perusahaan pertambangan milik negara Antam untuk merencanakan proyek investasi bersama senilai $9,8 miliar yang mencakup pertambangan hulu, pembangunan smelter, pabrik pengolahan katoda, dan pabrik baterai. Namun, karena penundaan yang lama dalam proyek tersebut dan negosiasi yang macet, pada bulan Januari tahun ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral secara resmi memberitahukan kepada LG Chem dan LG Energy tentang penghentian kerjasama konsorsium, dan LG serta mitranya telah membayar sebagian dari investasi awal sebesar $ 1,1 miliar. Hore menyatakan minatnya untuk bergabung dengan konsorsium tersebut pada awal tahun lalu, dan target investasi keseluruhan untuk proyek ini akan tetap sebesar $9,8 miliar setelah bergabung. Konsorsium baterai EV merupakan bagian penting dari strategi Indonesia untuk mengembangkan rantai pasokan EV domestik yang lengkap dan mempercepat pembentukan ekosistem EV pertamanya.