MEMUAT BARANG...

Proyek pengolahan sampah menjadi energi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar

印尼垃圾发电项目潜力巨大

BPI Danantara Investment Authority telah menunjukkan bahwa bisnis pengolahan sampah menjadi energi, yang dapat kembali menghasilkan keuntungan dalam 5-6 tahun, telah mendapat perhatian dari Singapura, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan Eropa, meskipun belum ada investor yang masuk.Kepala investasi dari badan tersebut mengatakan bahwa bisnis ini tidak hanya membutuhkan investasi modal tetapi juga teknologi canggih, dan mengharapkan investor untuk memiliki pengalaman global dalam pengelolaan sampah kota. Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia setuju bahwa bisnis ini memiliki potensi besar dan ada banyak investor potensial, tetapi aturannya rumit, sehingga menyulitkan investasi untuk maju, dan mengatakan bahwa Danantara dapat terlibat dalam bisnis ini. Dalam rangka mempromosikan pengembangan limbah menjadi energi, pemerintah Indonesia mengintegrasikan tiga peraturan presiden dan berencana untuk menetapkan harga listrik pembangkit listrik tenaga sampah sebesar 18-20 rupiah per kilowatt jam, lebih tinggi dari 13,5 rupiah yang ditetapkan oleh Pertamina, untuk menarik investasi. Shanghai Kangheng Environment Co, Ltd dan Pemerintah Kota Wanggazi menandatangani perjanjian waralaba untuk proyek pembangkit listrik tenaga insinerasi sampah domestik, yang diharapkan akan mulai dibangun pada tahun 2024 dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, dengan total investasi sekitar 200 juta dolar AS, yang secara efektif dapat meringankan masalah pembuangan sampah lokal dan mendorong pengembangan industri. Selain itu, Indonesia juga telah memperkuat pengelolaan sampah dan mempromosikan pengembangan ekonomi sirkular melalui proyek "Bank Sampah", "Indonesia Bersih", dan inisiatif lainnya, dengan tujuan membuang 70% sampah dengan benar pada tahun 2025 dan mengurangi aliran sampah ke laut.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian