Indonesia mengidentifikasi dua puluh satu proyek hilirisasi

Presiden Prabowo, yang baru-baru ini memimpin rapat di Istana Kepresidenan di Jakarta, meminta pemerintah untuk terus mempercepat hilirisasi industri dalam negeri untuk meningkatkan ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.Pertemuan ini menghasilkan 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi sebesar $40 miliar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa proyek-proyek tersebut mencakup sejumlah bidang strategis, termasuk hidrokarbon, pertambangan, pertanian dan kelautan. Proyek-proyek utama termasuk pembangunan proyek penyimpanan minyak di Pulau Nipa untuk meningkatkan ketahanan energi negara, dengan tujuan memenuhi kebutuhan negara selama 30 hari, dan pembangunan kilang minyak berkapasitas 500.000 barel per hari untuk memastikan pasokan energi dalam negeri yang stabil dan mengurangi ketergantungan impor. Di bidang gasifikasi batubara, pengembangan produksi dimethyl ether (DME) untuk menggantikan LPG akan dikembangkan secara paralel di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Selain itu, pemerintah akan meningkatkan nilai tambah di sektor-sektor seperti pertambangan, perikanan, pertanian, dan kehutanan yang menjadi prioritas hilirisasi. Presiden telah mengidentifikasi 26 sektor komoditas sebagai prioritas nasional untuk hilirisasi, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar bagi masyarakat Indonesia, dan pemerintah yakin bahwa proyek-proyek ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.