MEMUAT BARANG...

Tiongkok tetap menjadi pasar utama ekspor non-hidrokarbon Indonesia

中国仍是印尼非油气出口主要市场

Surplus perdagangan Indonesia mencapai US$3,45 miliar pada Januari 2025, menjadikannya bulan ke-57 berturut-turut sejak Mei 2020 yang mencatatkan surplus perdagangan.Direktur Jenderal Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengatakan bahwa surplus perdagangan pada awal tahun 2025 lebih tinggi dari bulan sebelumnya, Desember 2024, dan juga lebih tinggi dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Surplus tersebut disebabkan oleh nilai tambah produk dan diversifikasi perdagangan yang lebih tinggi. Dari perspektif sektoral, industri pengolahan, pertanian dan perkebunan meningkatkan kontribusinya terhadap neraca perdagangan. Pada bulan Januari, Indonesia mengekspor $21,45 miliar, naik 4,68% dari tahun ke tahun, dengan ekspor non-migas tumbuh, dan ekspor dari sektor pertanian dan industri pengolahan meningkat masing-masing 45,46% dan 14,02%, sementara ekspor minyak kelapa sawit, batu bara, serta besi dan baja mengalami penurunan. Tiongkok tetap menjadi pasar utama untuk ekspor non-migas Indonesia, menyumbang 22,401 TP3T, diikuti oleh Amerika Serikat dan India. Impor Indonesia sebesar $18 miliar di bulan Januari turun 2,671 TP3T dari tahun ke tahun, baik impor migas maupun non-migas turun. Dari sisi penggunaan, impor barang modal tumbuh, sementara impor barang konsumsi dan bahan baku menurun.China masih mendominasi dalam hal impor dengan pangsa 40,86%, diikuti oleh Jepang dan Amerika Serikat.Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan ekonomi global terhadap ekspor dan mengambil langkah-langkah untuk mendorong pengolahan sumber daya alam lebih lanjut, antara lain dengan melakukan berbagai upaya.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian