Indonesia mencatat surplus perdagangan selama 57 bulan berturut-turut

Pada bulan Januari 2025 Indonesia mencatat surplus perdagangan bulan ke-57 berturut-turut, yang terbaru setelah 56 bulan berturut-turut surplus pada bulan sebelumnya, dengan surplus perdagangan disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih besar dari nilai impor.Ekspor Indonesia pada Januari 2025 bernilai US$21,45 miliar dan impor senilai US$18 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sekitar US$2,45 miliar. Kepala sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa surplus perdagangan barang pada Januari 2025 sebesar US$3,45 miliar, meningkat US$1,21 miliar dari bulan sebelumnya, menjadikannya surplus bulan ke-57 berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus perdagangan bulan Januari didukung oleh komoditas non-migas, dengan komoditas utama yang berkontribusi adalah bahan bakar mineral, minyak dan lemak hewani dan nabati, serta besi dan baja. Sementara itu, defisit perdagangan komoditas minyak bumi sebesar $1,43 miliar, terutama disebabkan oleh minyak mentah dan produk minyak bumi.