MEMUAT BARANG...

Kebutuhan investasi energi baru di Indonesia mencapai lebih dari Rp 1.100 triliun

印尼新能源投资需求高达1100万亿盾

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan untuk meningkatkan kapasitas listrik terpasang menjadi 70 GW, dimana 601 TP3T di antaranya berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT). Target ini akan tercermin dalam revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2025-2034. Jika mengacu pada rancangan tersebut, kebutuhan investasi untuk proyek EBT diperkirakan mencapai Rp 1.100 triliun, dimana sekitar Rp 400 triliun akan diinvestasikan untuk interkoneksi jaringan dan Rp 600-700 triliun untuk pembangkit listrik.Peningkatan kapasitas listrik terpasang yang signifikan diperlukan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. Hal ini terjadi setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa beberapa wilayah Indonesia akan mengalami kekurangan pasokan listrik dalam dua tahun ke depan, sebuah situasi yang muncul seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (DJBKE) mengatakan bahwa setelah wabah New Crown berakhir, permintaan akan pasokan listrik mulai tumbuh di beberapa daerah, seperti wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Sementara itu wilayah Jawa-Bali sudah menunjukkan lampu kuning untuk tiga tahun ke depan, dengan konsumsi listrik yang meningkat karena pertumbuhan kegiatan industri.

© 版权声明

相关文章

id_IDIndonesian