Indonesia terus mendorong optimalisasi potensi sumber daya alamnya melalui program hilirisasi industri pertambangan.Pada tahun 2024, rencana tersebut telah memberikan dampak yang signifikan dalam membangun ekonomi berbasis nilai tambah, dengan fokus pada komoditas seperti tembaga, bauksit, dan pasir silika. Hilirisasi industri pertambangan pada awalnya dicapai melalui pembangunan smelter tembaga dan bauksit serta pengembangan produk bahan baku pasir silika. Hilirisasi industri pertambangan memungkinkan Indonesia untuk beralih dari hanya mengekspor bahan mentah dan mulai memproduksi produk bernilai tambah tinggi di dalam negeri, seperti katoda tembaga, alumina, dan produk berbasis pasir silika, yang menjadi cara penting untuk mencapai kemandirian ekonomi bagi Indonesia. Hilirisasi industri pertambangan mulai membuahkan hasil di beberapa daerah, meningkatkan PDB dan pendapatan daerah, serta menciptakan banyak lapangan kerja. Namun demikian, hilirisasi industri pertambangan juga menghadapi tantangan seperti terbatasnya infrastruktur dan teknologi, kurangnya tenaga kerja terampil, permintaan pasar yang berfluktuasi dan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis seperti pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan teknologi, penerapan teknologi ramah lingkungan, diversifikasi produk, serta memperkuat kerja sama internasional.
Hilirisasi industri pertambangan Indonesia mendorong perekonomian Indonesia

© 版权声明
Artikel ini memiliki hak cipta dan tidak boleh direproduksi tanpa izin.