Kementerian Investasi Indonesia memperingatkan investor Tiongkok untuk berhati-hati dalam mencari lahan industri
Pemerintah Indonesia telah mengingatkan para investor untuk berhati-hati dalam memilih lahan industri, karena sering kali ada kasus di mana investor memilih jenis lahan yang salah dan tidak dapat membangun pabrik, dan para investor Tiongkok khususnya perlu menyadari hal ini dan harus berkonsultasi dengan pemerintah.Investasi manufaktur Indonesia tumbuh dari tahun ke tahun, dengan peningkatan investasi sebesar 2,7 kali lipat dari tahun 2018-2023, dengan kontribusi besar dari investasi Singapura, beberapa di antaranya mungkin berasal dari investor Tiongkok, dan industri pertambangan dan makanan menjadi yang paling terdorong.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengatakan bahwa pengusaha Tiongkok dipersilakan untuk berinvestasi di industri ini, yang dapat meningkatkan nilai tambah, dan juga berharap bahwa industri nasional akan memanfaatkan kerja sama ini untuk menyelesaikan masalah pasokan bahan baku. Presiden Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Bahan Makanan (CCCIF) mengatakan bahwa kamar dagang tersebut optimis tentang potensi untuk berkontribusi pada industri makanan dan minuman Indonesia, dengan fokus pada Program Makanan Bergizi Gratis Presiden, dan bahwa perdagangan bahan makanan antara China dan India tahun lalu mencapai US $ 12,8 miliar, dengan kinerja ekspor-impor yang mengesankan.