Indonesia Mengikuti Jejak Singapura dalam Membentuk Badan Investasi Nasional
Presiden baru Indonesia, Prabowo, akan membentuk sebuah perusahaan induk investasi nasional yang mirip dengan Temasek di Singapura untuk mengkonsolidasikan dan meningkatkan investasi yang terfragmentasi.Organisasi tersebut bernama Daya Anagata Nusantara Investment Management Agency (Daya Anagata Nusantara) dan Prabowo telah menunjuk Muliaman Hadad, mantan direktur jenderal Otoritas Jasa Keuangan, sebagai kepalanya.Kepala yang pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Swiss ini mengatakan bahwa setelah kebijakan ini disetujui oleh parlemen, pemerintah akan segera membentuk badan investasi ini untuk mengelola investasi negara di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini, pemerintah sedang mendiskusikan struktur badan investasi ini dengan kementerian-kementerian lain, dan tujuannya adalah untuk bertindak sebagai perusahaan investasi milik negara seperti Temasek Holdings milik Singapura.
Ia menjelaskan bahwa badan ini tidak sama dengan badan usaha milik negara, tetapi lebih mirip dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), namun dengan cakupan investasi yang lebih luas. Pemerintah Indonesia membentuk badan ini untuk memusatkan manajemen investasi di sektor-sektor utama seperti perbankan, telekomunikasi, konstruksi dan pertambangan, untuk membangun kepercayaan investor melalui manajemen aset yang efisien, dan terbuka untuk memprivatisasi bisnis-bisnis tertentu yang tidak penting. Para analis mengatakan bahwa rencana Prabowo ini dapat mengubah lanskap pasar untuk menarik investor asing, sementara mengurangi kontrol negara atas area-area yang tidak penting dapat merangsang investasi swasta dan mendorong pertumbuhan ekonomi di semua sektor.