Menko Luhut: Kawasan industri Batang diharapkan menjadi kawasan ekonomi khusus
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Koordinasi Penanaman Modal Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Greater Batang City akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KITB seluas 4.300 hektar ini akan terus diperluas dan dibangun dalam empat tahap.Saat ini pembangunan KITB baru memasuki Tahap I dan Tahap II, masing-masing seluas 450 dan 650 hektar.Berbicara setelah peresmian KITB di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Menko Luhut mengatakan bahwa ia yakin kawasan ini akan berkembang dan mereka telah sepakat untuk membuat KEK agar pemerintah dapat memberikan insentif bebas pajak dan berbagai kemudahan lainnya. KITB diresmikan langsung oleh Presiden Joko, dan proyek strategis nasional ini telah menarik minat 18 perusahaan untuk masuk ke KITB, dengan nilai investasi mencapai Rp 14,8 triliun. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri dan menyerap 19.000 tenaga kerja. Joko mengatakan bahwa kawasan industri ini bertujuan untuk membuka lapangan kerja baru. Berbicara pada peresmian KITB, ia mengatakan bahwa pemerintah harus menyediakan lapangan kerja sebanyak mungkin bagi masyarakat, dengan investasi saat ini sebesar Rp 14,8 triliun, yang telah melibatkan 19.000 tenaga kerja. Pembangunan KITB telah berlangsung selama empat tahun dan akan terus berlanjut, dengan tujuan untuk memanfaatkan lahan seluas 4.300 hektar secara penuh dan menyerap tenaga kerja sebanyak 250.000 orang.
Ke-18 perusahaan yang berhasil masuk ke KITB antara lain PT KCC Glass Indonesia (Korea Selatan), PT Yih Quan Footwear Indonesia (Taiwan, Tiongkok), PT SEG Manufaktur Ind (Amerika Serikat), PT Wanxinda Batang Industry Land Investment (Cina Daratan), PT Green Travel industry Industry Development (Cina Daratan), PT Xiang Jiang Group Indonesia (Cina Daratan), PT CosmosIndo Ink (Korea), PT Wavin Manufacturing Indonesia (Belanda), PT Jayamas Medica Industri (Indonesia), PT Unipack Plasindo (Indonesia), PT Tawada Healthcare (Indonesia) dan PT Interskala Medika (Indonesia), PT Interskala Medika Solusindo (Indonesia). Interskala Medika Solusindo (Indonesia), PT Samator Indo Gas Tbk (Indonesia), Acindo Medika Sejahtera (Indonesia), PT Window Shutters Indonesia (Indonesia-Inggris), PT Sumber Graha Sejahtera (Indonesia-Singapura) dan PT Rumah Keramik Indonesia (Indonesia-India).